FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tim SAR dari Basarnas Makassar kini tengah berpacu dengan waktu mencari tiga awak kapal KLM Asia Mulia yang dilaporkan hilang di laut.
Kapal pengangkut ternak itu tenggelam dalam pelayaran dari Pulau Rote, NTT menuju Pelabuhan Bunge, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
"Sebelumnya, kami telah menerjunkan RIB 02 Bantaeng, namun setelah dilakukan pengkajian area pencarian ternyata diketahui bahwa area pencarian cukup luas," ujar Kepala Kantor Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, Jumat (20/6).
Musibah ini terjadi pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 WITA. Kapal tersebut membawa delapan orang awak dan 57 ekor kerbau. Diduga kapal terbalik akibat tertabrak kapal besi di perairan Bantaeng.
Karena luasnya area pencarian, Basarnas memperkuat tim dengan mengerahkan kapal besar KN SAR Kamajaya sepanjang 68 meter. "Maka dengan ini kami kerahkan KN SAR Kamajaya sepanjang 68 meter untuk memaksimalkan pencarian pada hari ini," tegas Arif.
Lima dari delapan awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas. Namun, tiga lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dicari.
Ketiganya adalah Supriadi Nunung (46) selaku nahkoda, Asdar (52) sebagai kepala kamar mesin (KKM), dan Aldi (27) sebagai kelasi kapal.
Sementara lima orang yang selamat adalah Asrul (41), Ebit (30), Pence (31), Laki (32), dan Supri (25). Seluruh korban merupakan laki-laki. (*/ant)