FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Universitas Muhammadiyah Makassar kembali menunjukkan komitmennya untuk memajukan peradaban dunia. Hal itu tersirat dalam kegiatan Internasional, bertajuk Webinar Event Series: Dialog Inspiratif Seri #7 yang diselenggarakan oleh Reducates bekerjasama dengan ASRI, One on One Friendship, dan Global Aliya Indonesia.
“Diperlukan sinergi-kolaborasi, akselerasi-simplifikasi birokrasi dan administrasi, riset multi-transdisipliner untuk mengatasi COVID-19,” jelas Dito Anurogo, dosen FKIK Unismuh Makassar, saat pemaparan rekomendasi di akhir sesi Webinar.
Penulis buku The Art of Medicine yang berlisensi BNSP itu menjelaskan platform yang unik, holistik, komprehensif, dan integratif. Namanya Nanoimmunobiotechnomedicine (NIBTM 5.0). Konsep futuristik ini merupakan unifikasi dari berbagai bidang disiplin ilmu, seperti: nanoteknologi, imunologi, bioinformatika, teknologi dasar dan aplikatif (seperti: optogenetika, Artificial Intelligence, Augmented Reality), dan medicine (terutama kedokteran molekuler).
Di bidang nanoteknologi, aptamer berpotensi mengatasi Covid-19. Aptamer memiliki kelebihan dibandingkan antibodi. Aptamer memiliki spesifisitas lebih tinggi dibandingkan antibodi. Aptamer berukuran lebih kecil daripada antibodi. Harga aptamer jauh lebih cost effective dibandingkan antibodi. Sifat denaturasi aptamer reversibel. Deteksi SARS-CoV-2-RNA dimediasi oleh nanopartikel bernama suitably designed ASO-Capped AuNPs. Para ilmuwan juga sedang meneliti DNA aptamer yang secara spesifik terikat ke SARS-CoV-2 N protein.