FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Potensi wisata MICE di Sulsel cukup besar dengan infrastruktur yang memadai. Hanya saja, Makassar masih minim event reguler.
Sehingga itu, asosiasi pengusaha membentuk Makassar MICE Torism Boarad (MMTB) untuk mendorong event reguler di Makassar. Event reguler yang dimaksud adalah event yang berkelanjutan.
"Semua daerah punya event reguler. Kita disini tidak. Yang saya maksud itu adalah event yang setiap tahunnya digelar dengan jadwal yang sama, tidak berubah-ubah. Nah kita disini jadwalnya sering berubah, padahal wisatawan itu tiap tahunnya sudah punya kalender event masing-masing," kata Ketua DPD Asosiasi Penyelenggara Pameran Indonesia (Asperapi) Sulsel, Jeffrey Eugene T.
Namun, kata Jeffrey, yang terpenting dari bisnis meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) adalah dukungan pemerintah.
"Meskipun kita dari asosiasi sudah bersatu tapi jika tidak ada dukungan pemerintah itu sama saja. Jadi kita ingin lari bersama," pungkasnya.
Jeffrey berharap wisata MICE ini bisa digerakkan. Sebab MICE adalah penggerak terbesar roda pariwisata.
Seperti yang dirasakan saat ini, industri pariwisata sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan anjlok, bisnis MICE pun tak berjalan.
Debindo Mega Promo, salah satu event organizer yang termasuk dalam bisnis MICE mencatat setidaknya ada 18 event miliknya di Makassar yang tertunda di tahun 2020.
"Belum lagi event kami yang ada diluar Makassar. Pandemi covid-19 betul-betul memukul bisnis MICE," ujar pria yang President Director Debindo Mega Promo, Jeffrey Eugene T, kemarin.