"Pembangunan telah on the track, sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan, sehingga keberhasilannya dapat kita nikmati bersama. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan untuk diselesaikan," jelasnya.
Pembangunan yang kita laksanakan tidak terlepas dari kapasitas fiskal daerah. Sebab dalam hal ini dibutuhkan dukungan pembiayaan yang memadai, baik yang bersumber dari pemerintah pusat, provinis, maupun kabupaten.
Tak hanya itu, kata dia, selain pendapatan yang terus meningkat, belanja daerah sebagai modal pembangunan juga terus meningkat.
Sebab jumlah belanja daerah pada tahun 2010 hanya sebesar Rp 538 Miliar, dan meningkat sebesar Rp 1,5 Triliun pada tahun 2019.
"Demikian halnya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang pada tahun 2010 hanya Rp41,86 miliar, menjadi 311,28 miliar pada tahun 2019," katanya.
Berbagai prestasi juga mampu diraih oleh Kabupaten Maros selama masa kepemimpinan Hatta Rahman dan HA Harmil Mattotorang, baik di tingakt nasional, maupun di tingkat provinsi, dengan jumlah penghargaan yang diterima sekitar 135 penghargaan.
"Beberapa diantaranya itu seperti, opini WTP sebanyak 7 kali, piala Adipura sebanyak 6 kali, penghargaan SAKIP dari Kemenpan-RB, penghargaan tertinggi kabupaten sehat Swasti Saba Wistara, penghargaan IGA kategori Tata Kelolah Pemerontah, penghargaan IMP bidang pelayanan jasa perkotaan dengan predikat sangat baik," sebutnya.
Di hari jadi ke 61 Kabupaten Maros ini kata Hatta, memiliki makna instrospeksi diri.
"Kita jadikan hal ini sebagai sarana introspeksi terhadapan capaian pembangunan tahun sebelumnya. Karena kita akan terus berupaya mendesain atau merancang sebuah harapan masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian," katanya.