FAJAR.CO.ID, ENREKANG -- Pabrik aspal milik PT Cipta Agar Utama (Gangking Raya Group) masih beroperasi. Wakil Bupati Enrekang, Asman, dibuat naik pitam.
Orang nomor dua di Enrekang itu geram. Marah dan mengancam akan menutup pabrik aspal tersebut, jika pekan ini masih beroperasi dan tidak memperbaiki sumber limbahnya. Khususnya, pada cerobong asap dan pembuangan limbah.
Selama ini mencemari tanaman warga serta air sungai. Menurut Asman, ini sudah meresahkan. Apalagi sudah berulang kali ditegur namun satu penyelesaian pun tak ada yang beres. Sementara satu sisi terus saja beroperasi.
"Saya tegaskan pabrik ini ditutup jika tak mengindahkan polusi yang dibuat," tegas Asman saat meninjau pabrik aspal di Jalan Poros Enrekang-Toraja, Rabu, 8 Juli.
Asman mengatakan, semua orang mau sama-sama membangun Enrekang. Tetapi, bila tidak memenuhi kepentingan masyarakat maka itu harus disetop. "Tak boleh ada satu pun orang yang dicedarai," terangnya.
Sejumlah pihak perusahaan pun yang menemui Asman, mengaku akan segera melaporkan hal tersebut kepada pimpinan mereka agar segera dibenahi. Sebelumnya, sejumlah massa mendemo perusahaan ini, Senin, 29 Juni.
Massa sempat menutup akses masuk di perusahaan tersebut. "Kami minta agar izinnya ini dicabut. Sebab sudah membuat polusi," ujar koordinator aksi, Wiranto Embong Bulan.
Kepala Cabang Gangking Raya Group, Arna, mengaku
sudah berkoordinasi dengan Pemkab Enrekang. Utamanya masalah cerobong asap.
"Kami sudah diskusi dengan DLH terkait hal ini. Kami akan benahi segera," ujarnya.