FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pandemi virus corona yang mewabah di lebih dari 200 negara telah mengubah keadaan. Salah satu diantaranya keadaan mental dan roda perputaran ekonomi dunia, khususnya Indonesia.
Tak heran jika beberapa bulan terakhir ini banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar karena tuntutan keadaan, misalnya banyak karyawan yang dirumahkan dan di PHK. Kondisi yang tidak menentu saat ini tentunya sangat meresahkan bagi kita semua.
Hal inilah coba di teliti oleh seorang pengusaha Wayan Suprianta. Pria yang merupakan Owner Brawijaya Mandiri Group ini mengatakan awal mendengar adanya virus Corona yang masuk di Indonesia, membuatnya ketakutan. Takut melihat bagaimana keadaan ekonomi dengan hadirnya virus ini.
Namun ia tetap meyakinkan diri dan juga meyakinkan teman-temannya ini adalah tantangan dan cobaan dari Tuhan untuk naik kelas. Seluruh usaha-usaha yang dilakukan yang bergerak di marketing entrepreneur membuatnya kuat, kenyataannya selama pandemi ia selalu beeusaha untuk tetap mendapatkan omset.
"Dengan menghilangkan ketakutan, terbukti dengan pengembangan perusahaan di era pandemi ini saya sudah membuka 10 kantor cabang dalam waktu 3 bulan, Itu dikarenakan ia dan rekan-rekannya menggunakan dua metode pamasaran sekaligus dalam menjalankan pelatihan bisnis yaitu metode modern dan tradisional,” kata Wayan.
Motivasi inilah yang terus ia tekankan kepada generasi milenial, jika saat ini ingin sukses jangan merasa takut dengan keadaan. Wayan Suprianta mengaku senang berada ditengah anak-anak muda millennial saat ini. Dirinya yakin, masa depan Indonesia ada di tangan anak muda. Namun dalam menjadi wirausaha, ia menyelipkan saran untuk menjadi pengusaha yang tidak mudah puas dengan apa yang telah dicapai.