FAJAR.CO.ID, BELOPA--Masyarakat Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu dikagetkan dengan beberapa sungai tiba-tiba meluap sejak sore, Kamis (9/7/2020).
Warga yang berkumpul di rumah tiba dimasuki luapan air. Ketinggian air pada pukul 180.00 wita tiba-tiba mencapai leher orang dewas.
Mereka meminta supaya dievakuasi keluar rumah. Peristiwa ini terjadi di Desa Malela, Kecamatan Suli. Warga di Malela terpaksa dievakuasi ke daerah ketinggian menggunakan perahu.
Anggota Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengarahkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi warga terjebak banjir di rumahnya. Banjir setinggi 1.5 meter ini telah merendam rumah Abdullah, 75 tahun. Abdullah pun dievakuasi menggunakan perahu karet.
Tokoh Masyarakat Suli yang juga anggota DPRD Luwu, Yani Mulake mengatakan banjir ini paling parah. ''Ada satu rumah warga yang ada di Buntu Siapa, Kecamatan Suli, hanyut diterjang banjir,''kata Yani.
Menurutnya, rumah ini merupakan rumah semi permanen. Yani Mulake, menyarankan kepada Pemda Luwu untuk membentuk tim terpadu bencana. Sebab, persoalan bencana merupakan persoalan kompleks yang harus ditangani secara bersama antar sesama stakeholder yang ada di lingkup Pemkab Luwu.
“Kalau bencananya terjadi tentu menjadi tanggung jawab badan penanggulangan bencana daerah maupun dinas sosial, Hal ini tentu menjadi tanggung jawab semua pihak, jangan nanti ada banjir baru memikirkan hulu, tetapi harus ada gerakan sistematis,” tandasnya.
Sekretaris BPBD Luwu, Amiruddin Alwi mengatakan, terdapat tujuh kecamatan diterjang banjir. ''Ketujuh kecamatan ini memiliki sungai besar, ''kata Amiruddin.