"Karena bukan hanya guru yang harus aktif tetapi juga siswa. Karena itu menurutnya, pada titik inilah pentingnya pendekatan untuk melibatkan siswa dan orang tuanya agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik," katanya.
Dia juga mendorong madrasah untuk menonjol, membangun ciri khas madrasah sesuai dengan sumber daya manusia yang dimilikinya.
Senada diungkapkan, Kasi Penmad Abdul Kadir. Dia mengatakan sistem pembelajaran daring masih dilanjutkan merupakan usaha untuk melindungi dan menjaga aset bonus demograsi yang diperkirakan pada tahun 2030.
Menurutnya, bonus demografi adalah kelompok produktif sehingga jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber daya yang produktif.
Dia juga meluruskan informasi yang sempat berkembang di sosial media tentang penghapusan pelajaran agama islam yang tertuang dalam KMA 165.
Menurutnya, yang benar adalah upaya untuk menyempurnakan KMA 165 yang dituangkan dalam bentuk KMA 183 dan KMA 184.
"Jadi pesan saya kalau mengomentari itu jangan menuduh. Pahami dulu dengan baik apa maksudnya, saring baru sharing," katanya..
Dia juga meminta agar kepala madrasah sesuai dengan revisi dana bos agar mengoptimalkan penggunaan dana bos dalam rangka pencegahan covid-19.
Sedangkan Pengawas Madrasah, Aris, meminta kesiapan seluruh satuan pendidikan guru dan kepala sekolah menjalankan kurikulum darurat dalam masa pandemi ini begitu juga jika jika kembali pada kurikulum normal.
Aris juga meminta kesiapan seluruh kepala sekolah membuat RPP dan roster pelajaran baik untuk kurikulum darurat maupun kurikulum normal.