FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Mobilisasi bantuan korban bencana banjir bandang di Luwu Utara yang terus meningkat setiap hari merupakan modal sosial yang paling berharga dan pastinya terus terpelihara sampai saat ini. Bantuan yang terus mengalir ini membuktikan rasa solidaritas dan persaudaraan antardaerah di Sulawesi Selatan tak pernah lekang ditelan zaman.
Hal ini pula yang membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan apresiasi yang begitu tinggi terhadap aksi sosial antardaerah di Sulsel ini. “Kami sangat senang karena banyaknya orang yang datang memberikan bantuan,” kata Kepala BNPB, Doni Monardo, di sela-sela kunjungannya ke Masamba, Luwu Utara, Jumat (17/7/2020) kemarin.
Menurut dia, apa yang ditunjukkan oleh seluruh daerah di Sulsel ketika terjadi musibah bencana alam yang melanda salah satu daerah, ini menjadi modal sosial yang harus terpelihara dari masa ke masa. “Ini modal sosial kita yang paling bagus. Di mana kesadaran masyarakat untuk saling menolong itu tetap terpelihara dengan sangat baik,” terang Doni.
Doni berjanji akan melakukan yang terbaik bagi masyarakat Luwu Utara, khususnya masyarakat yang terdampak, agar kembali pulih, baik secara psikis maupun ekonomi. “Kita harus segera memulihkan kembali kehidupan masyarakat, baik kehidupan sosial maupun ekonominya, dan kita akan terus membantu masyarakat yang terdampak untuk bisa bangkit lagi,” ujar dia.
Salah satu yang dipersiapkan, mempercepat proses bantuan, utamanya rumah-rumah korban, baik yang rusak ringan sampai rusak berat. “Setiap rumah yang rusak berat akan dibantu Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Tentu bantuan ini dalam bentuk material bangunan. Ini adalah program nasional melalui pemerintah daerah,” terangnya.