FAJAR.CO.ID -- Meningkatnya konsumsi kopi serta menjamurnya kedai kopi di Kota Makassar menjadi pertimbangan utama Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Makassar yang terdiri atas Citra Amalia Amal, Siti Fuadillah, dan Khilda Wildana Nur untuk mengembangkan produk berbahan dasar limbah ampas kopi.
Di sisi lain, produk-produk rumah tangga yang dihasilkan oleh PKK Kecamatan Mariso hampir serupa dengan produk-produk yang dihasilkan PKK lainnya, dan tidak memiliki pembeda yang bisa menjadi identitas maupun ciri khas tersendiri bagi PKK Kecamatan Mariso. Dan PKK Kecamatan Mariso juga menemui kendala dalam hal pemasaran produk yang belum mampu menjangkau masyarakat luas.
Produk limbah ampas kopi dapat diolah menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah BUSOPI (Sabun Ampas Kopi). Pemilihan produk berupa sabun melalui beberapa pertimbangan antara lain ekonomis, berguna, serta digunakan semua kalangan baik berdasar gender, usia, maupun strata sosial. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Dosen Unismuh tersebut melalui beberapa tahapan antara lain, sosialisasi material dan produk limbah ampas kopi, workshop pembuatan BUSOPI, dan pemanfaatan media sosial untuk pemasaran dan penjualan produk BUSOPI.
Praktek pembuatan BUSOPI sendiri dilaksanakan pada hari Jumat (18/07/20) dengan menerapkan protokol kesehatan di Ruang Sipakainga Kantor Kecamatan Mariso. Dihadiri sekitar 30 orang peserta yang merupakan anggota dan kader PKK Kecamatan Mariso.
Syamsiah Harun sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Mariso sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Unismuh Makassar dan berharap kedepannya akan lebih banyak lagi kegiatan serupa.