Unifa Gandeng Univerity of Canberra Bedah Penanganan Covid-19

  • Bagikan

Hal serupa juga disampaikan oleh Harun dalam materinya mengenai perbandingan strategi dan komunkasi pemerintah yang dilakukan dalam penangan Covid-19 di Australia.

"Di Australia sendiri sebenarnya penanganan pemerintah atas Covid-19 kurang tanggap apabila dibandingkan dengan New Zaeland. Hal ini terjadi karena adanya kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah, hingga timbul kasus-kasus baru lagi meski sebelumnya sudah sempat turun," terang Harun.

Mobilitas masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia yang masih tinggi dibandingkan dengan di Australia menurut Harun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran virus masih tinggi. Di sisi yang lain, Harun menilai lambatnya penanganan non-Covid di Indonesia tidak secepat di Australia.

"Contoh penangan non-Covid bisa dilihat dari segi ekonomi. Di Australia dalam kurun waktu seminggu setelah pengumuman mengenai wabah Covid, pemerintah langsung mengirimkan bantuan dana ke
rekening masyarakat yang membutuhkan sehingga roda perekonomian bisa tetap jalan dan tidak turun drastis," tutup Harun.

Diakhir sesi seminar, Dr. Habib Muhammad Shahib, SE., M.Si., Ak.,CA.,ACPA.,CSRS.,CSRA selaku ketua LPPM dan juga host dalam acara ini juga mengumumkan MoU antara Indo-Australia Institute of Governmance and Deliberative Transformation University of Canberra dan Universitas Fajar dalam bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat.(isman/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version