SLB Tutup, PKK Hadirkan Gedung Sekretariat Untuk Anak Down Sindrom

  • Bagikan

FAJAR.CO.id,MAKASSAR -- Tidak hanya sektor ekonomi yang terkena imbas Covid-19, melainkan pendidikan juga terkena dampaknya.

Bahkan anak-anak tidak diperbolehkan ke sekolah di tengah pandemi virus corona, terlebih pada daerah yang masuk dalam zona merah.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mengharuskan belajar dari rumah secara daring, memberi beban tersendiri bagi orang tua murid karena penggunaan data yang meningkat dan fasilitas handphone yang harus dimiliki setiap anak.

Karena kebijakan itu pula, beberapa sekolah di Sulsel sementara ditutup, tak terkecuali Sekolah Luar Biasa (SLB) yang mengakibatkan anak-anak down sindrom tidak mendapatkan bimbingan langsung dari tenaga pendidik.

Melihat itu, Ketua PKK Sulsel, Lies F Nurdin menggandeng Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Sulsel, menyediakan fasilitas dan tenaga pendamping bagi orang tua dan anak Down Sindrom dengan menyiapkan gedung sekretariat.

"Gedung sekretariat ini bisa dimanfaatkan dan kami siapkan pendamping-pendamping dari DP3A, di mana ibu dan anaknya bisa berkumpul di sana dan mematriks potensi-potensi anak apakah di bidang seni, di bidang komputer, pertanian, menulis dan sebagainya," terang Lies F Nurdin usai berdialog bersama KOADS di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, (27/7/2020).

Lies mengaku, langkah tersebut merupakan upaya untuk mendorong kemampuan anak-anak down sindrom, sekaligus memfasilitasi para orang tua agar paham metode terbaik mendampingi anak mereka.

"Kita memfasilitasi bagaimana para orang tua yang memiliki anak down sindrom bisa masuk dan tentunya dengan protokol kesehatan Covid-19. Jadi langkah awal karena komunitasnya sudah ada," terang Lies.

  • Bagikan

Exit mobile version