Fajar.co.id, Luwu Utara -- Bekerja sama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus berupaya melakukan penanganan pascabanjir bandang, seperti normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan sungai Masamba.
19 unit alat berat terlihat bekerja melakukan pengerukan sungai Masamba, Sabtu (1/8/2020). Pengerahan alat berat tentu diharap akan mempercepat upaya penanganan normalisasi sungai Masamba.
“Sesuai arahan Menteri PUPR, normalisasi dilakukan karena dasar sungai sudah naik, bahkan ketebalannya mencapai 8 meter,” kata Kadis PUPR Suaib Mansur.
Berdasarkan pantauan, 19 alat berat ini melakukan pengerukan sungai Masamba tepat di belakang pabrik cokelat challodo. Tak hanya pengerukan sungai, pemerintah juga terus melakukan upaya pembersihan kota Masamba. “Kita juga terus melakukan upaya pembersihan material sungai yang naik hingga ke permukiman warga,” jelasnya.
Sekadar informasi, intensitas curah hujan masih cukup tinggi di Luwu Utara, sehingga harus dilakukan upaya normalisasi dengan memperdalam kembali sungai Masamba yang mengalami pendangkalan. Upaya ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir, mengingat sungai tak mampu menampung air hujan dan kiriman air dari hulu sungai. (rls)