FAJAR.CO.ID, WATAMPONE -- Pemerintah kabupaten Bone sedang merancang gerakan Lisu Massikola (kembali bersekolah) untuk 5.000 anak per tahun. Sasarannya bagi anak yang putus sekolah. Dan tidak dipungut biaya sepeser pun.
Kepala Bappeda Bone, Ade Fariq Ashar menuturkan, kegiatan ini berkaitan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Itu salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kata dia, pemetaannya sudah dibuat. Dalam jangka tiga bulan terakhir ini akan di launching. 5.000 anak ini di SK kan pusat kegiatan belajar mengajar di desa dan kelurahan. Masyarakat yang ada dari 328 desa dan 44 kelurahan ditarik masuk kesitu dan disekolahkan.
"Kita mendata di 27 kecamatan dulu, di mana angka putus sekolahnya tinggi. Banyak generasi kita ini putus sekolah, itu harapan kami dengan terobosan ini," katanya kemarin.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Bone, Nursalam mengutarakan, gerakan Lisu Massikola 5000 anak ini bagi yang putus sekolah diajak masuk sekolah, tentu dengan melibatkan banyak unsur seperti masyatakat, kepala desa. "Itu gratis, tidak ada biaya yang penting mau sekolah," ucapnya.
Katanya, kalau dulunya putus di kelas 1 SD atau kelas 2 SMP diajak kembali ke sana dan dimasukkan dalam kelasnya lagi. "Ini untuk SD dan SMP. Sekolahnya nanti diarahkan terdekat dari rumahnya," jelasnya. (agung/fajar)