FAJAR.CO.ID, GOWA - Pasca banjir bandang menghantam Kabupaten Gowa pada Januari 2019 lalu, jembatan ini sudah tak layak dilalui.
Baik pengendara roda empat maupun roda dua. Namun yang paling berbahaya adalah bagi pengendara roda dua atau sepeda motor.
Jembatan yang menghubungkan antara Desa Moncongloe dan Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju ini rusak. Jembatan ini tidak memiliki aspal.
Melainkan hanyalah beberapa balok yang disusun sedemikian rupa oleh warga sekitar. Cara penyusunannya pun asal-asalan.
Baloknya tampak tidak rata. Bahkan sudah patah dan berlubang. Pengendara sepeda motor khawatir ban depannya terselip di antara balok yang tidak rata dan sudah rusak itu.
"Pasca banjir memang jembatannya sudah diperbaiki. Tapi hasilnya begini. Sekarang pun kalau saya lewat, takut karena baloknya ini bisa membuat ban motor saya terselip dan bisa saja saya jatuh," kata seorang pengendara, Syamsinar Muliani, Rabu (12/8/2020).
Agar tak terjadi kecelakaan di atas jembatan itu, warga sekitar rela menjaga jembatan itu sepanjang hari. Mulai pagi hingga malam hari.
Di samping itu, warga mengais rezeki dari sejumlah pengendara motor yang melintas. Mereka menerima sedikit atau pun seiklasnya saja sedekah dari para pengendara.
Meski begitu, pengendara sepeda motor yang melintas tak bisa dijamin tidak akan jatuh saat ban motornya terselip diantara sela-sela balok di jembatan itu.
"Kadang saya berikan uang seiklasnya saja karena kalau kita kenapa-kenapa di jembatan itu, tentu kamk ditolong," kata Ani, sapaan akrab Syamsinar.