Ia berharap para pengrajin khususnya di Kabupaten Sidrap dapat berkreasi, berinovasi, sehingga produk yang dihasilkan dapat berdaya saing dg berpedoman pada pelestarian warisan budaya Bumi Nene Mallomo.
"Misalnya 'Panre Ulaweng' atau pengrajin emas di mana zaman dahulu Sidrap sangat terkenal dengan itu, ada juga para pengrajin tenun sutera, pengrajin kecapi, atau pandai besi, dan lainnya," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, pengrajin di Sidrap butuh bimbingan, binaan serta bantuan dari Dekranas dan Dekranasda Provinsi untuk lebih memandirikan pengrajin.
"Kami juga mengharapkan adanya sinergitas program program kami baik antar pemda maupun sinergitas dengan Dekranasda provinsi dan pusat," tutupnya.
Selain mendorong pemanfaatan teknologi digital, Munas Dekranas tahun 2020 juga membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Dekranas, khususnya di masa pandemi Covid-19. Serta, menyusun program kerja Dekranas 20219-2024 sebagai dasar pedoman Dekranas dan Dekranasda. (rls)