"Kami ingin mangrove pulih, kalau mangrove bagus, maka kualitas perikanan, udang dan kepiting disini juga bagus. Jadi selain pemulihan ekonomi juga sekaligus perbaikan lingkungan ekosistem mangrove," jelasnya
Dia berharap agar kedepannya program ini bisa terus bertambah.
Sementara itu Sekda Maros, Andi Davied Syamsuddin mengapresiasi program pemulihan ekonomi ditengah Pandemi Covid-19 ini. Kabupaten Maros merupakan kabupaten penyangga ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.
Menurutnya keberadaan jalur hijau mangrove disepanjang pesisir memiliki peranan penting dalam mendukung sektor perikanan, mengurangi erosi pantai, banjir, menjaga kualitas air pesisir, konservasi keanekaragaman hayati, penyimpanan karbon dan menyediakan bahan-bahan alami penting dan menjadi sumber mata pencaharian khususnya masyarakat pesisir serta sebagai tempat wisata.
Meski demikian tak dapat dipungkiri jika kawasan mangrove yang memiliki fungsi perlindungan tersebut mendapat gangguan atau kerusakan yang disebabkan antara lain dengan adanya konversi lahan mangrove menjadi penggunaan lain, illegal loging, hama dan penyakit, pencemaran dan perluasan tambak serta praktek budidaya yang tidak berkelanjutan.
"Kami mengucapkan terimakasih dan tentunya kami mendukung sepenuhnya program padat karya dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove untuk kesejehteran masyarakat secara berkelanjutan," ungkapnya.
Dia juga mengimbau agar kelompok tani dan masyarakat di Desa Maranu dan Desa Bontohari bisa menjalankan progran ini secara baik dan tanamannya terus dijaga dan dipelihara hingga memberikan mafaat semua masyarakat.