Disebutkannya, bahwa bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital. Sayangnya, masih ada pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi.
Untungnya, Pemda Barru terus membuka wawasan ini dan telah melakukan beberapa kali Bimtek bersama Kemkominfo melalui Balai Besar Pengembangan SDM Kominfo Makassar dan Diskominsta Barru.
“Terakhir adalah pelatihan pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Ibu- ibu rumah tangga, di Hotel Savira, seminggu lalu, dan sebelumnya pada bulan September di Kupa Mallusetasi” tambahnya.
Pemda berharap adanya pelatihan ini para pelaku UMKM dapat kembali bangkit dimasa era new normal atau masa Pandemi Covid 19. Selain itu, pelatihan UMKM melalui aplikasi tentunya sangat memudahkan para ibu rumah tangga dan UMKM bagi pengembangan usahanya kedepan.
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sendiri telah membeberkan hal ini dirilisnya. Bahwa saat ini, banyak aplikasi digital yang memudahkan para pelaku UMKM untuk bertransaksi. Sayangnya, masih ada pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi. Padahal untuk bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital.
Faktor seperti kurangnya kemampuan beradaptasi dengan digital hingga keengganan para pelaku UMKM mengubah gaya transaksi mereka, menjadi tantangan besar. Karena itu, baik pemerintah maupun para penyedia aplikasi diharapkan mau terjun langsung merangkul mereka.
“Jadi walaupun kita ngomong digital, tetap harus ada pendampingannya. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, konsultasi. Intinya mereka (UMKM) harus mempersiapkan diri ke sana (digital),” ungkap T. M. Zakir Machmud, Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi’ di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).