FAJAR.CO.ID, SINJAI - Ribuan peternak sapi potong di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, merasakan dampak positif program Inseminasi Buatan (IB) plus yang tengah dijalanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat. Program IB plus yang merupakan salah satu program prioritas Pemkab Sinjai dibawah kepemimpinan Bupati Andi Seto Asapa (ASA), diakui oleh peternak berhasil meningkatkan pendapatan mereka.
Basri Tahir, seorang peternak sapi potong di Desa Aska, Kecamatan Sinjai Selatan menuturkan, kehadiran program IB plus membawa sekelumit manfaat bagi dirinya.
Bagi Basri, program yang sudah berjalan dua tahun tersebut, sangat membantu meningkatkan penghasilan peternak karena pedet yang lahir dari hasil IB, kualitasnya jauh lebih bagus dari sapi biasa.
Basri pun berterima kasih kepada Bupati Sinjai, ASA yang menggratiskan pelayanan IB sehingga dirinya tidak perlu mengorek kocek saat meminta petugas inseminator menyuntikkan cairan spermatozoa ke sapi indukan miliknya.
"Petugas inseminator selalu hadir saat kami membutuhkan, seperti memasukkan cairan spermatozoa atau memeriksa kebuntingan sapi kami, dan kami juga tidak pernah diminta untuk membayar, jadi program ini benar-benar pro rakyat dan terasa manfaatnya bagi kami," kata Basri, Senin (7/12/2020).
Basri yang merupakan Ketua Kelompok Tani Bungae, Desa Aska, Sinjai Selatan, mengaku kerap menjual sapi hasil IB seharga Rp20 juta per ekor. "Jauh lebih mahal jika dibandingkan sapi hasil perkawinan alam atau sapi bali," imbuhnya.
Melalui program IB plus, usaha ternak sapi di Sinjai bahkan sudah dilindungi asuransi yang disebut AUTS atau Asuransi Usaha Ternak Sapi. Asuransi tersebut mengurangi risiko kerugian peternak bila sapi mereka mati atau dicuri. Peternak juga tidak dibebani biaya untuk premi asuransi itu lantaran sudah disubsidi oleh pemerintah.