Menurut mereka, Pilahkada Warkop bukan sinetron yang membuat ada yang sedih, dan sebaliknya ada yang bahagia.
Sejatinya, semua harus bahagia. Yang kalah senang, apalagi yang menang.
Lantas bemana yang sudah terlanjur dijanji dengan kembang janda bolong, namun hingga kini belum terealisasi? Sabar saja. Masih ada pesta demokrasi berikutnya. Siapa tahu nanti dijanji lagi.
Yang penting sekarang tetap ingat protokol tetap; jaga kebersihan tangan, jaga mulut, dan jaga mata, serta jaga jarak.
Eitsss, jangan lupa, jaga perasaan, karena ini saatnya perang rasa.
Semoga yang (merasa) menang dapat menjaga perasaan pihak yang (merasa) belum berhasil, agar semua tenang, senang, dan nanti bakal dikenang.
Pemenang sejati adalah mereka yang meraih suara terbanyak, diakui lawannya, dan yang dapat mengalahkan perasaannya sendiri.
Pesta sudah selesai. Jika sebelumnya terjadi perang data dan kata, kini saatnya meramaikan Dapil Warkop dengan perang rasa. Ada rasa kopi pahit, susu manis, dan teh tawar, serta rasa pisgor gurih.
So, ndak usah lagi bertanya; masih mau…? Hehehe. (kritik - saran, WA 08124222468)