FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Pengerjaan pembangunan jalan Impa-impa-Anabunua di Kabupaten Wajo mendapat kritikan. Ruas jalan tersebut baru dikerja tetapi sudah bergelombang.
Warga Kecamatan Belawa, Awal mengatakan, pengerjaan proyek pada ruas yang menghubungkan Kecamatan Maniangpajo - Tanasitolo perlu diawasi. Tujuannya untuk kepentingan bersama.
"Saya lewat kemarin di Desa Tonralipue. Permukaannya kenapa bergelombang-gelombang? Padahal hotmix baru. Sementara di titik lainnya bagus tidak seperti itu," ujarnya, Jumat, 25 Desember.
Alumnus jurusan Teknis Sipil di salah satu universitas di Kota Makassar ini menilai, pengerjaan konstruksi jalan pada umumnya memiliki kemiringan. Tujuannya, agar tidak terjadi genangan air pada permukaan jalan, setiap hujan turun.
"Kalau dia bergelombang (jalan, red) air tidak keluar. Menggenang disitu. Itulah penyebab jalan cepat rusak. Materialnya cepat atau lambat akan terkelupas," jelasnya.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Wajo Taqwa Gaffar menyebutkan, kemiringan dalam pembangunan jalan tergantung pada elevasi atau ketinggian suara tempat terhadap daerah sekitarnya. Dan memiliki fungsi penting. "Kemiringan itu diperlukan. Salah satu fungsinya agar tidak terjadi genangan air saat hujan," nilainya.
Maka dari itu, pihaknya segera turun meninjau pengerjaan konstruksi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel. Untuk melihat titik mana saja yang perlu dibenahi. "Kalau bergelombang berarti proses pemadatan tidak maksimal. Sehingga ada rongga, makanya permukaannya bergelombang," kuncinya.