FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA - Tiga proyek prestisius di Bulukumba gagal dijalankan tahun 2020. Butuh keseriusan untuk melanjutkan proyek tersebut di tahun 2021.
Adapun program unggulan tersebut yaitu, pembangunan jembatan Bialo yang sebelumnya direncanakan menjadi ikon baru kota Bulukumba tidak dirampungkan. Selain itu, pembangunan Museum Pinisi dan pembangunan Sport Center. Ketiga tidak terealisasikan tahun 2020.
Tokoh Pemuda Bulukumba, Basri Lampe pun menyoroti Pemkab Bulukumba di bawah kendali AM Sukri-Tomy Satria Yulianto akan berakhir pertengahan Februari 2021 ini.
Padahal, Kabupaten bertajuk Butta Panrita Lopi itu memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan. Baik Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), maupun kemampuan anggaran melalui APBD "Lima tahun masa jabatan tidak dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan program unggulan ini," bebernya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bulukumba, Rudy Ramlan mengakui pembangunan jembatan penghubung Kampung Nipa ke Jalan Menara Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu tahun ini tidak bisa dilanjutkan. Hal ini disebabkan karena adanya rasionalisasi anggaran akibat terjadinya bencana nasional Covid-19.
"Terjadi pemangkasan anggaran belanja modal di instansi kami dan pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) atau dana transfer dari pemerintah pusat," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan jembatan ini pada tahun 2021. "Semoga bisa disetujui bersama tahun depan karena sudah tahap akhir dari penyelesaian pembangunan jembatan Bialo yang anggarannya sekitar Rp30 Miliar," harapnya.