“Kita ingin industri ini terus berkembang. Kita berharap Bantaeng ini menjadi rujukan untuk pembuatan kapal nelayan,” katanya.
Sekadar diketahui, Dinas Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan kapal nelayan kepada kelompok di Banteng. Tercatat ada 8 kapal berspesifikasi 3GT dan 1 kapal 4GT diserahkan. Kapal-kapal ini didesain oleh nelayan setempat sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, kapal-kapal ini dilengkapi dengan alat tangkap dan GPS pelacak posisi ikan.
Udang Vaname
Bupati juga melakukan kunjungan di kawasan Bioflok ikan Nila di Ulugalung, Kecamatan Tompobulu. Di tempat ini, ada bantuan Bioflok yang juga diserahkan kepada masyarakat sekitar.
Bioflok ini juga sudah mempekerjakan beberapa tenaga kerja. Selain itu, kelompok Wanita Tani juga dilibatkan untuk kawasan ini. Rencanannya di kawasan ini akan dilengkapi dengan pertanian organik yang dikelola kelompok wanita tani.
“Mereka juga akan belajar untuk membuat ikan olahan,” katanya.
Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengaku berencana untuk mendorong budidaya udang vaname melalui bioflok. Sasarannya adalah nelayan di kawasan Pa’jukukang.
“Kalau ini berhasil, kita kembangkan Bioflok Vaname di Pa’jukukang,” jelas dia.
Dia menambahkan, Pa’jukukang sengaja dipilih untuk pengembangan Vaname dengan berbagai pertimbangan. Salah satu di antaranya karena budidaya ini akan dapat memberikan tambahan penghasilan untuk nelayan sekitar.
“Pa’jukukang akan menjadi kawasan industri. Keberadaan bioflok ini bisa mendorong kesejahteraan masyaralat sekitar,” jelas dia. (rls)