FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Memasuki musim pakai pupuk. Petani kembali mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk subsidi. Selain sulit, harganya pun mahal.
Seperti yang terjadi di Pangkep dan Sinjai, petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Padahal sudah musim tanam. Pupuk dibutuhkan petani.
Kelompok Tani Baji Minasa II, Hale di Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci mengaku, kelangkaan pupuk sudah dialami sejak Desember 2020. Hingga saat ini, banyak anggota kelompoknya yang belum dapat pupuk. "Sekarang kan metodenya tanam benih langsung. Sehingga waktu-waktu seperti sekarang ini sebenarnya sudah pemakaian pupuk," katanya.
Padi di arealnya pun, katanya sudah hampir satu bulan belum juga dipupuk. Bahkan, banyak di antaranya yang mencari hingga ke kota. Namun juga tak dapat. "Banyak yang cari di Pangkajene, tetapi susah. Kalau yang tidak pergi cari itu, tinggal menunggu di agen saja. Ini pun kalau dapat itu harganya capai Rp150 ribu. Padahal biasanya hanya Rp100 ribu," keluhnya.
Petani di Kabupaten Sinjai juga merasakan kesulitan mendapat pupuk subsidi. Padahal pupuk tersebut sangat dibutuhkan karena memasuki musim tanam.
Kardi, warga Kecamatan Sinjai Selatan mengaku, telah berkeliling mencari pupuk subsidi, namun dirinya tak kunjung menemukan. "Saya keliling sampai di Kecamatan Tellu Limpoe, semua yang saya datangi stoknya habis," ujarnya, Selasa 12 Januari.
Oleh karena itu, dia berharap agar Pemerintah Daerah turun tangan membantu petani. Sebab, saat ini mereka sangat membutuhkan karena telah memasuki musim tanam. "Ada yang dijual tapi non subsidi, harganya mahal, kami tidak bisa membeli, kami harap ada pupuk subsidi," ujarnya.