FAJAR.CO.ID, MAMUJU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti masyarakat di lokasi gempa Majene dan Mamuju agar tetap tenang dan waspada menanggapi gempa susulan yang masih sering terjadi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, hasil monitoring hingga Selasa 19 Januari 2021 pukul 08.00 WITA telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan. Total gempa sejak gempa pembuka sebanyak 41 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 5 kali.
"Untuk sementara ini, diperkirakan gempa-gempa susulan ini akan makin berkurang dan stabil kembali dalam waktu 3 sampai 4 minggu," ungkapnya, Selasa (19/1/2021).
Meskipun gempa susulan jumlahnya relatif sedikit, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada karena gempa susulan masih terjadi.
"Terkait masih adanya potensi gempa susulan, BMKG menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pasca gempa magnitudo 6,2," tambahnya.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan himbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri dengan cara menempati tempat yang aman, jauh dari bangunan yang mudah roboh, jauh dari lereng yg mudsh longsor dan cukup jauh dark pantai, bukan eksodus meninggalkan Mamuju.
"Dengan memperhatikan data minimnya aktivitas gempa susulan, kita berharap hal ini sebagai pertanda baik meskipun kita harus tetap waspada. Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, selanjutnya kondisi tektonik kembali stabil dan normal kembali,"tandas Dwikorita Karnawati.
Diketahui, gempa yang terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, sejak Kamis 14 Januari 2021 merupakan jenis gempa dengan tipe: gempa pembuka (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks).