FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembangunan tanggul utama di area Perumnas Antang digagas Pemkot Makasar. Tanggul yang terhubung ke Waduk Nipa-nipa jadi solusi banjir yang selalu mengintai warga di Blok 8 dan 10.
Kepala Bidang PSDA dan Drainase Dinas PU Makassar, Syafar Madjid mengatakan, saluran drainase yang ada di di blok 8 dan 10 tak bisa dijadikan tumpuan. "Kapasitas drainase dengan air yang datang tidak bisa lagi menampung. Apalagi memang wilayah itu areanya rendah, sehingga rentan terendam air," ujarnya, Rabu, 20 Januari.
Pembangunan tanggul utama, kata Syafar sudah mendesak. Masalah di Blok 8 dan 10 itu sudah jadi persoalan klasik. Sejak era Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
"Sudah berapa wali kota, masalah di Perumnas Antang tak kunjung usai. Sekarang ada rencana untuk bikin saluran besar yang terhubung ke Nipa-nipa," katanya.
Pembangunan tanggul atau saluran besar, kata Syafar, tak sepenuhnya dibebankan di pemkot. Butuh sinergi antara pemprov dan pemerintah pusat.
"Tidak semudah itu bikin saluran besar. Butuh perencanaan matang dan terukur. Tidak bisa juga kalau jadi kewenangan pemkot. Harus ada sinergi. Masalah ini harus diselesaikan bersama," kata Syafar.
Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin kembali melakukan peninjauan di Perumnas Antang Blok 8 dan 10, Rabu, 20 Januari. Beberapa warga kembali mengungsi. Kondisi di wilayah itu terbilang darurat, beberapa pekan lalu juga mengalami hal serupa.
Rudy mengatakan, kondisi di blok 8 dan 10 butuh perhatian khusus. Tidak boleh berulang. Rudy pun mengaku telah berembuk dengan pihak kecamatan dan Dinas PU Makassar.