"Jadi tadi kami Dinas PU dan Pak Camat tadi memaparkan terkait konsep-konsep yang sudah sempat dipikirkan dan dirancang. Itu akan akan kembali kami maksimalkan semoga lahir sebuah konsep solusi yang komprehensif untuk menangani banjir khususnya di wilayah Kecamatan Manggala," ucap Rudy.
Rudy menerangkan, tim telah melakukan kajian. Berdasarkan hasil survei, awal, penampungan air atau drainase agak rendah. Makanya terhambat untuk dialirkan keluar ke arah Nipah-nipah. "Sehingga itu sudah tumpah ke sini. Jadi salah satunya kita adakan penanggulan dan mengarahkan air yang masuk untuk keluar," paparnya.
Balang Tonjong Jauh
Pemkot Makassar fokus untuk penanganan banjir di blok 8 dan 10 Perumnas Antang. Opsi untuk menghubungkan saluran ke Danau Balang Tonjong sulit dilakukan.
Kepala Bidang PSDA dan Drainase Dinas PU Makassar, Syafar Madjid mengungkapkan, jarak terdekat untuk pembuatan saluran pembuangan utama terdapat di Nipa-nipa.
"Paling dekat kalau ke Nipa-nipa. Kalau ke Balang Tonjong terlalu jauh," katanya.
Pembangunan tanggul yang terhubung di Nipa-nipa menjadi hal yang realistis. Kata Syafar, sisa memaksimalkan perencanaan yang juga mesti melibatkan tim ahli. Di mana provinsi juga mesti hadir.
Sementara itu intensitas hujan yang diprediksi akan terus meningkat membuat pemkot harus mengambil langkah antisipasi. Seperti lokasi pengungsian, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, harus ada langkah jangka pendek. Seperti mengerahkan struktur pemerintahan di tingkat kecamatan untuk selalu mengingatkan warganya akan potensi banjir.