Sebelumnya, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemeriahan peringatan HJL/HPRL tetap bisa dihadirkan meski dalam bingkai kesederhanaan dan keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Kemeriahan itu, sebut dia, bisa dilihat dari kualitas pelaksanaannya.
“Kami meyakini bahwa kemeriahan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya ditunjukkan secara kuantitas, kita pindahkan kemeriahannya ke dalam diri kita masing-masing dan itu kita tunjukkan secara kualitas pada hari ini,” kata Indah.
Perempuan penoreh sejarah Pilkada di Sulsel ini menyebutkan, perhelatan HJL/HPRL yang diselenggarakan setiap 23 Januari, pada dasarnya adalah momentum untuk mengenang nilai-nilai sejarah perjuangan rakyat Luwu, sekaligus mengingatkan kembali akan sejarah kebesaran Kerajaan Luwu di masa silam.
“Peringatan ini tidak sekadar membawa kita untuk bernostalgia, tapi jauh lebih penting bahwa peringatan ini adalah bentuk komitmen Wija To Luwu untuk meneruskan perjuangan dan cita-cita luhur para pendahulu yang ditanamkan Sri Paduka Andi Djemma yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah,” tandasnya. (rls)