FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mahasiswa Pencinta Alam (MPA) Reinkarnasi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama beberapa MPA lain masih terus berjibaku menyalurkan bantuan sembako pada masyarakat Sulbar yang terdampak gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi dua pekan lalu, Jumat (15/1/2020). Kali ini yang disasar adalah pelosok-pelosok yang sulit diakses oleh kendaraan roda empat.
Muhammad Fachri Siswanto selaku Koordinator Tim mengaku sehari pasca gempa ia dan beberapa rekannya dari MPA Reinkarnasi Sulbar langsung mendirikan posko dan membentuk tim untuk melakukan evakuasi.
"Kurang lebih dua pekan kami mendirikan posko induk Mapala Reinkarnasi Sulbar di Desa Banua, Kecamatan Malunda, Majene," kata Fachri melalui pesan WhatsApp, Selasa (26/1/2021).
Fachri mengatakan saat ini poskonya telah menerima bantuan logistik dari berbagai wilayah termasuk dari Palu, Masamba, dan Sidrap.
Lajut, ia menyampaikan proses penyalurannya sendiri menyasar sejumlah daerah yang dianggap terisolir dan terdampak.
"Kami fokus menyalurkan di desa yang aksesnya agak sulit dijangkau, termasuk di Desa Mekkatta dusun Ratte Punaga, Rui, dan Tamaindung dan Desa Salutohangan, Dusun Salubiru dan Salurindu," tukas Fachri.
"Untuk Kecamatan Tappalang kami ke Desa Takkandeang, Dusun Limbeng dan Pala'da," tambahnya.
Adapun poskonya saat ini kata Fachri telah dipindahkan agar lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang sangat terisolir.
"Posko sekarang di daerah Tammero'do agar mudah mengakses wilayah Kecamatan Ulumanda dan kemarin sudah sampai ke salah satu desa yaitu Desa Panggalo. Alhamdulillah kami di bantu oleh pemuda setempat dan gabungan Pecinta Alam seperti Mahadipa (Stimik Dipanegara Makassar), Mapala IAI Palopo, Komunitas Pecinta Alam Natural Polman, Komunitas Pecinta Alam Bantaeng, dan relawan Dokter Peduli Indonesia," tuturnya.