FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengungkapkan alasannya mencopot Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Rusmayani Madjid dikarenakan lamban bekerja.
Akibatnya, kata Rudy dana hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk hotel dan restoran gagal dicairkan.
"Memang kadang-kadang kalau kita kurang semangat, sehingga terjadi perlambatan-perlambatan. Akibatnya tidak turun sehingga saya butuh percepatan," ungkapnya saat ditemui, Kamis (4/2/2021).
"Saya tidak mau menutupi kesalahan anggota saya, tetapi secara internal saya tidak mentolerir kerja-kerja yang lambat," tegasnya.
Kata Rudy, Pemkot terus berupaya menghadirkan pelayanan yang cepat dan terukur. Sehingga orang yang dianggap lamban akan digantikan mereka yang punya semangat untuk bekerja.
"Jadi terus terang masalah hibah pariwisata itu secara khusus, ya, itu adalah suatu hal yang sangat penting untuk menstimulus ekonomi kita. Biasanya kalau kita mau percepatan, kita butuh energi baru lah," tuturnya.
Sementara diketahui, Kepala Dispar Makassar akan dijabat sementara oleh Sekretaris Dispar, Kamelia Thamrin.
Keputusan untuk me-nonjob-kan Kepala Dispar Makassar juga tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Makassar. Adapun dengan nomor 862/362/BKPSDMD/2021 tentang pemberhentian sementara Rusmayani Madjid sebagai Kepala Dispar.
Diketahui, Pemkot Makassar gagal mencairkan dana hibah Kemenkepraf yang diberikan untuk restoran dan hotel. Bantuan tersebut diberikan seiring adanya pandemi Covid-19 yang sejumlah sektor pariwisata terdampak. Total dana hibah untuk Makassar sendiri ialah Rp48 miliar. (ikbal/fajar)