FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perayaan Imlek atau Tahun Baru China bukan hanya dinantikan orang Tiongkok. Daeng Intan, salah satunya. Warga Bonto Duri Kecamatan Tamalate berusia 60 tahun ini menjadi langganan Klenten Xian Ma, Jalan Sulawesi.
Ia bersama keenam cucunya datang ke Klenteng Xian Ma bukan untuk sembahyang layaknya kebanyakan warga yang berkunjung.
Namun Daeng Intan memanfaatkan momen Imlek untuk mengharap angpao dari dermawan yang mampir untuk berdoa. Sekadar menyambung hidup di tahun kerbau logam ini.
Sandangnya birunya lusuh. Sirahnya ditutupi hijab hitam. Kakinya beralas sandal jepit, yang ia tanggalkan karena harus duduk di tangga pintu masuk Klenteng.
Masker putih terlihat cukup kontras membalut bibir dan hidungnya. Air mukanya muram, meskipun sesekali ia tutupi dengan senyum dan nada ramah.
Hari ini, dia sudah berada di tempatnya duduk sejak pukul 07:00 pagi. Ia didampingi enam cucunya, dan beberapa orang lainnya yang juga melakukan rutinitas sama seperti Daeng Intang.
Ia mengaku, bisa bertahan sampai pukul 17:00 WITA. Biasanya, di tahun-tahun sebelumnya, ia sudah menyegel bibir pintu masuk dengan badannya, bahkan sehari sebelum Hari Raya Imlek tiba.
“Sudah lima tahun terakhir saya selalu ke sini setiap Imlek. Biasanya sebelum hari raya, tapi kali ini, baru hari ini saya datang. Tunggu angpao kalau dikasih. Kemarim ada, tapi saya tidak datang,” kata dia saat ditemui, Jumat (12/2/2021).
Dalam sehari, biasanya bisa dapat sejumlah angpao. Tidak banyak, tapi cukup untuk makan sehari bersama enam cucunya. Jika beruntung, ia bisa menyisihkan sebagian kecil uang untuk ditabung.