FAJAR.CO.ID, BONE -- Direktur Operasional PT Pasir Walannae, Junaedy dan Manager PT Pasir Walannae, Herman Mappa mundur dari jabatannya. Lantaran ada penambang yang tidak tertib dan tidak mengantongi Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP).
Junaedy didepak langsung oleh Direktur Utama PT Pasir Walannae, Woman Sanusi. "Saya diistirahatkan sama Pak Sanusi sudah sebulan. Saat di tengah jalan melakukan perbaikan tiba-tiba dipatahkan tanpa alasan jelas," ungkapnya kepada FAJAR Sabtu (6/3/2020).
Sementara itu, Manager PT Pasir Walannae, Herman Mappa mengaku, tak ingin lagi mencampuri kisruh yang terjadi. Setelah melalui berbagai pertimbangan maka diputuskan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan.
"Saya mundur. Sebab yang menjadi tanggungjawab saya sebagai karyawan belum dapat saya penuhi, sehingga saya merasa gagal," demikian bunyi pesan pengunduran diri Herman Mappe.
Diketahui Herman bergabung dalam PT Pasir Walannae kurang lebih 1 bulan. Dia dipercayakan oleh Direktur Utama, Woman Sanusi untuk mengurus seluruh permasalahan. Namun ada salah seorang yang menjual batu bara secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuannya.
Kata Herman, itu sangat jelas pelanggarannya karena sebagai subkontraktor seharusnya memiliki IUJP dan subkon hanya boleh melakukan kegiatan sriping atau pengupasan.
Sedangkan, lanjut Herman, yang boleh melakukan produksi adalah pemilik Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) itu sendiri. "Yang terjadi di Pasir Walannae adalah subkon yang mengupas, subkon yang produksi, dan subkon yang menjual," bebernya.