FAJAR.CO.ID, MAROS -- Setiap musim hujan, sejumlah kecamatan di kabupaten Maros dan Gowa terdampak banjir. Hal ini membutuhkan penanganan agar dapat diatasi.
Di Maros, ada enam kecamatan yang menjadi titik terparah. Kecamatan tersebut yaitu, Lau, Maros Baru, Bantimurung, Marusu, Moncongloe, dan Turikale. Sementara di Gowa, banjir terjadi di Kecamatan Somba Opu, tepatnya di Perumahan Mutiara Permai I, Jalan Yusuf Bauty, Kelurahan Paccinongan, dan Perumahan Tamarunang Indah I, Kelurahan Tamarunang.
Lainnya di Kecamatan Bontomarannu, BTN Bumi Batara Mawang, Kelurahan Borongloe. Selanjutnya di Kecamatan Pallangga Perumahan Mappala Residence, Kelurahan Pangkabinanga, dan juga terjadi di Kecamatan Barombong.
Pemerintah pun harus punya strategi mengatasi banjir yang menjadi permasalahan tiap tahun ini. Bupati Maros, AS Chaidir Syam, sempat memantau Bendungan Lekopancing di Kecamatan Tompobulu. Termasuk berkunjung ke Galaggara dan Sampobia, Kelurahan Mattirodeceng, Kecamatan Lau.
Dua wilayah ini menjadi langganan banjir setiap hujan lebat. Hal ini akibat luapan aliran Sungai Galaggara yang tidak bisa membendung debit air dari hulu. "Kondisi airnya sudah mulai surut saat ini," ungkap Chaidir.
Pemerintahan pun telah berupaya melakukan pencegahan banjir dengan membuat tanggul pembatas sungai di beberapa titik rawan, termasuk meninggikan ruas jalan. Namun, butuh penanganan jangka panjang dan menyeluruh dari hulu sampai ke hilir.
Di hulu dengan program penanaman pohon, di hilir dengan pengerukan dan perluasan saluran air, termasuk program kali bersih dan membiasakan masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan.