Untuk bantuan dana hibah pondok pesantren dimulai pada tahun 2019 dengan jumlah bantuan Rp 300 juta untuk 6 pesantren di Sinjai.
Pada tahun 2020 berlanjut untuk 8 pesantren lainnya dengan total anggaran Rp 400 juta dan untuk tahun 2021 ini direncanakan ada 7 pesantren kembali menerima bantuan dengan total Rp 350 juta.
Program unggulan lainnya di bidang keagamaan yaitu mencetak hafidz Al Qur’an di Kabupaten Sinjai.
Bupati ASA berharap dalam kurun waktu 5 tahun masa kepemimpinananya setidaknya Sinjai mampu melahirkan 20 hafidz/hafidzah setiap tahunnya.
“Pada tahun 2019 kita mulai program tahfidz ini dengan melahirkan 20 hafidz Qur’an yang dipusatkan di Pondok Pesantren Darul Ihsan Salohe Kecamatan Sinjai Timur, ditahun 2020 lalu juga kembali menelorkan 20 hafidzah yang dipusatkan di Pesantren Darul Istiqamah Bongki Kecamatan Sinjai Utara, ” jelas Bupati ASA.
Untuk tahun 2021 kembali ditargetkan untuk 20 hafidz/hafidzah yang akan dibagi dua lokasi yakni 10 orang di Pesantren Syiar Islam Sinjai Timur dan 10 orang di Pesantren Darul Istiqamah Puce’e Sinjai Selatan. Adapun total anggaran yang digelontorkan tiap tahun untuk program tahfidz ini sebesar Rp 270 juta.
Tidak berhenti disitu, Pemkab terus berinovasi dalam melahirkan program di sektor keagamaan dalam rangka membumikan Al Qur’an di Bumi Panrita Kitta. Salah satu Program yang mulai digagas tahun ini adalah melahirkan penghafal Al Qur’an (hafidz) dua orang di setiap desa per tahun.
Bupati ASA menyampaikan bahwa tujuan program ini selain untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di Sinjai, juga dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berlandaskan iman dan takwa.