"Kalau soal nyanyian yabe lale itu ciri khas. Yabe lale itu makna dan memberikan nasihat tuoko malampe sungemu, baja sangadi mulolang mattola palallo," sebutnya.
Sedangkan soal pemberian badik ke anaknya, ada dua macam maksudnya. Ada yang dipakai untuk berperang, ada juga untuk penjaga diri sebagai ciri khas orang bugis. Senjata tajam bukan untuk perang.
"Dan yang masih paham itu masih menggunakan karena jejak leluhur. Tetapi sebagian besar orang sudah tidak menerapkan soal itu. Yang pasti adat itu tidak boleh dilarang oleh agama, karena itu turun temurun dan memperlihatkan kebesaran di masa lampau sebelum dan sesudah masuk Islam," celetuk Yushan.