Oleh: dr. Dito Anurogo, M.Sc.
Di Indonesia masih jarang profil psikiater sekaligus pemimpin pondok pesantren. Dokter H Ahmadi Nur Huda, SpKJ adalah seorang dokter spesialis jiwa sekaligus pendiri ponpes penghafal Alquran.
Bagi dr. Ahmadi, menjalani profesi menjadi seorang dokter bukanlah merupakan cita-cita sejak kecil, melainkan sebuah perjalanan hidup yang selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan.
Beliau tertarik memilih spesialis jiwa karena bidang spesialis jiwa ini sangat unik dan menarik, sementara dokter jiwa (hingga kini) masih sangat langka di Indonesia, dan gangguan kejiwaan masih belum benar-benar dipahami oleh masyarakat luas.
Psikiater yang mendalami tentang psikospiritual ini di masa mendatang berencana untuk melanjutkan studi. Menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi, untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kejiwaan. Rencananya akan berfokus kepada topik kejiwaan dikaitkan dengan keagamaan. Ini akan menjadi suatu kajian yang menarik.
Pengalaman Hidup
Sama seperti anak-anak seusianya, Ahmadi di masa kecil kecil suka sekali dengan berbagai permainan tradisional, seperti: setinan (kelereng), sodoran (lari-lari), bentengan, dakon, jitungan, perang-perangan. Ahmadi pernah juga bermain layangan, naik kerbau, main di sawah, cari belut, main di sungai. Ahmadi pernah juga sampai mau hanyut di sungai, saat bermain gedebog (pelepah pisang). Sebenarnya bisa berenang, tapi air sungai saat itu meluap. Maklum, di musim hujan. Diakuinya, masa kecilnya sangatlah mengesankan.