FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggunakan teknologi plasma pada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) disambut baik Kemenko Perekonomian.
Dalam laporannya, Pemkot melalui instruksi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto ingin menerapkan teknologi plasma. Bukan menggunakan incenerator.
Sekretaris Kota Makassar, M Ansar mengatakan, teknologi inceneatur dalam pengelolaan sampah merupakan metode pemusnahan. Namun dianggap kurang efektif dan hanya justru menimbulkan polisi udara.
Sedangkan teknologi plasma ialah metode pemanasan. Cara kerjanya sama seperti Microwave. Di mana sampah bukan dibakar melainkan dipanaskan melalui reaksi plasma.
"Sesuai arahan bapak Wali Kota, pemkot akan menggunakan teknologi plasma karena dinilai tidak menimbulkan dampak lingkungan," kata Ansar, Sabtu (27/3/2021).
"Kita harapkan skema pembiayaan juga tidak memberatkan APBD kota Makassar," sambungnya.
Sementara itu, Tim Percepatan PLTSa Kota Makassar, Saharuddin Ridwan mengatakan, Kemenko Perekonomian menyambut baik rencana tersebut dan segera menindaklanjuti laporan dari pihaknya.
"Kemenko Perekonomian akan menindaklanjuti apa yang menjadi keinginan Pemkot Makassar dengan teknologi plasma dan mengolah sampah di TPA," jelas Saharuddin.
Terakhir, kata dia, hasil dari pemaparannya ini akan dilaporkan ke Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Pihaknya masih menunggu kesediaan orang nomor satu di Makassar untuk bertemu.
"Rencana pak Sekda mau ketemu pak Wali dulu laporkan hasilnya," tutup Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) ini.