Ormas Keagamaan Dilibatkan Antisipasi Paham Radikal Pasca Teror Bom Katedral

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, ENREKANG - Pasca Insiden bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar, Polres Enrekang tegaskan pengamanan perayaan Paskah umat kristiani dilaksanakan.

Pihaknya pun memaksimalkan pengamanan tersebut dengan melibatkan TNI. Tak hanya itu saja. Peran pemerintah daerah dan Ormas keagamaan juga dilibatkan.

"Hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan kita dan juga upaya memberikan rasa aman bagi umat kristiani saat menjalankan ibadah," kata Kapolres Enrekang, AKBP Andi Sinjaya, Kamis (1/4/2021).

Perwira polisi dua melati ini melanjutkan, pihaknya telah menerjunkan 75 personil untuk melakukan pengamanan perayaan Paskah di empat Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Enrekang, Kecamatan Alla, Kecamatan Baroko dan Kecamatan Masalle.

Umat Kristiani yang menjalankan perayaan Paskah untuk tidak khawatir dan takut dalam menjalankan ibadah. Situasi Kamtibmas di Kabupaten Enrekang sampai sekarang ini masih berjalan kondusif.

"Tidak usah panik dan khawatir berlebihan menyikapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini, kami polisi siap memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan tenang," jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endra Zulpan telah berkoordinasi dengan seluruh Polres yang ada di Sulsel, untuk siapa dan waspada pasca serangan teroris jaringan JAD itu terjadi di Makassar.

"25 Mapolres yang ada di Sulsel, Kapolda telah memerintahkan kepada para jajaran untuk memerintahkan pengamanan markas, dan menambahan personil dan juga untuk tingkatkan kewaspadaan," tambahnya.

  • Bagikan