Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.
"Meskipun lima tahun bukan waktu yang panjang, kami melihat kolaborasi erat dengan mitra dan pendekatan unik USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan. Sembilan regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor WASH. Dua dokumen Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMARA) yang telah disahkan oleh Bupati untuk Mata Air Lotong-Lotong di Kab. Bulukumba dan Mata Air Eremerasa di Kab. Bantaeng. 56.5 Milyar Anggaran APBD dan lima kemitraan sektor swasta telah dihasilkan untuk mendukung perbaikan sektor WASH. Terbentuknya 10 pengusaha dibidang WASH telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya. Sejumlah perubahan tersebut tidak hanya terjadi di wilayah kerja USAID IUWASH PLUS tapi juga di daerah luar pendampingan di Sulawesi Selatan," ungkap Andi Darmawan Bintang, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan. (rls)