FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Wajo masih mencekik sebab belum terkendali. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wajo segera menggelar pasar murah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Wajo, Taufik Rasak mengaku, dalam pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional, sebelum dan memasuki bulan suci Ramadan 1442 Hijriah. Harga sembako masih ada belum terkendali.
"Ada beberapa komoditi dilapangan belum turun harganya. Diantaranya, daging sapi Rp120ribu per kg semulanya Rp110ribu. Daging ayam ras Rp24ribu per kg awalnya Rp22ribu, begitu juga telur dari Rp22.000 menjadi Rp23.000 per kg," ujarnya, Selasa (13/4/2021).
Untuk mengatasi kebutuhan pokok masyarakat, TPID Wajo tengah melakukan upaya pengendalian inflasi secara komprehensif yang mengacu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Salah satunya, pasar murah.
"Rencana minggu depan. Hari pertama kita laksanakan di depan Kantor Kecamatan Tempe bersama Bulog Wajo. Pasar murah ini akan menyasar 14 kecamatan," tuturnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Cabang Bulog Wajo, Luthfi Said M menuturkan, harga sembako produksi bulog diperjualbelikan dengan harga terjangkau. Untuk daging kemasan hanya Rp75ribu per 1 kg.
"Kalau beras 1 kg cuma Rp15ribu, gula pasir ukuran 1 liter Rp10ribu. Sedangkan daging kemasan 1 kg Rp75ribu," tutupnya. (man/fajar)