Juga, kisruh itu tidak lepas pada adanya kesalahan perencanaan tata kota. Di mana, ada banyak pohon muncul di pedestrian. "Lebih dahulu mana? Pohon atau pedestrian? Pemerintah harus punya kemauan untuk mengubah semuanya. Sekarang saatnya Wali Kota, Danny Pomanto melakukan perubahan itu," pintanya.
Ada Perlawanan
Sementara itu, Camat Panakukang, Thahir Rasyid mengaku persoalan PKL di pedestrian Jalan Pengayoman sebenarnya sudah ditegur. Akan tetapi, para PK5 tetap membandel. "Kembali lagi. Baru melawan. Apalagi itu yang ibu-ibu, kami dimaki dengan umpatan yang tidak sopan," dalihnya.
Diakuinya, selama ini pihaknya sudah dua kali melakukan penertiban. Pada 2018, penertiban dilakukan serentak. "Karena saat itu masih di zaman Pak Danny (wali kota Makassar) kami diminta untuk berbenah. Kami berhasil tertibkan meski sempat ada perlawanan," terangnya.
Penindakan terakhir dilakukan pada penghujung 2020. Saat itu, pihaknya sempat kewalahan. Apalagi di masa pandemi. "Kami dibilang seolah-olah abaikan rakyat kecil. Alasan pandemi, ekonomi sulit itu jadi alasannya tidak mau tinggalkan lokasi. Padahal jelas-jelas mereka melanggar," ungkapnya.
Selain merusak tata kota, kondisi taman juga sudah pasti rusak. Apalagi yang di atas sudah ada lapaknya. Aktivitas mereka juga jadi biang macet. Tak hanya sampai di situ, mereka juga kompak kalau ada penertiban. "Jadi kompak juga mereka," jawabnya.
Untuk tanggung jawab taman, kini tak lagi masuk ranah kecamatan. Kata dia, sudah dikembalikan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar. "Karena penataan taman kota dikembalikan di DLH. Sebelumnya masih kami dari kecamatan," ucapnya.