Ia menyebutkan, bahwa saat ini, mahasiswa STKIP berjumlah 350 orang. Sementara tenaga pengajar terdiri atas, dosen yayasan 11 orang, dosen luar biasa 25 orang.
“Kualifikasi pendidikan mereka, S2 29 orang, S3 5 orang, dan ada 2 orang yang sementara proses program doktor,” kata Fiptar.
Fiptar juga melaporkan, bahwa pihak kampus dan Pemerintah Kabupaten Barru menjalin hubungan yang sangat baik. Ia melaporkan bahwa pada 2017 lalu, Bupati Barru membantu pembangunan gedung aula kampus yang digunakan wisuda kali ini.
”Kami juga mendapat beasiswa dari DIKTI, BAZNAS, dan Lazismu. Program beasiswa juga datang dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah,” kata Fiptar.
Hal itu juga disampaikan Kepala Dikti Wilayah IX Sulsel, Prof. Dr. Jasruddin, menanggapi tantangan dan dukungan yang disampaikan oleh Bupati Barru. Ia bahkan menantang, pada acara wisuda berikutnya, status kampus ini sudah berubah dari STKIP menjadi universitas.
Prof Jasruddin sebelum meakhiri sambutannya, menyelingi sebuah lagu rindu buat ayah dari Ebiet G. Ade dan sontak membuat para yang hadir terharu.
Sementara itu, menutup acara ini, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Dr. K.H. Mustari Bosra, dalam amanahnya mengutip Surah Al-Imran ayat 110. Ia berpesan, umat Islam sebagaimana ayat suci tersebut, benar-benar menjadi umat terbaik.
“Kalau dalam konteks STKIP, jadilah STKIP Muhammadiyah Barru ini yang terbaik. Dan, semestinya kita memang seperti itu. Yathlu wa laa illa alaih. Kita di atas dan tidak ada yang boleh di atasnya lagi,” pesan Mustari.