Erni, S.Pd yang merupakan Kepala SMP Athirah menjelaskan bahwa dana LAZ Yayasan Hadji Kalla murni digunakan untuk pembiayaan siswa penerima beasiswa, mulai dari keperluan akademik hingga biaya makan.
“Untuk teman-teman ketahui juga bahwa dana yang masuk ke SIA Bone ada 3 pak, yakni dari Athirah sendiri, ada dari LAZ Yayasan Kalla dan juga ada dari dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dari pemerintah dan semuanya dikelola sesuai porsinya, tidak ada yang kita campur, terutama untuk dana LAZ kita betul-betul peruntukkan untuk biaya akademik bagi anak-anak penerima beasiswa”, jelasnya.
Selain melakukan monitoring program beasiswa, Tim Educare; Yayasan Hadji Kalla juga menghadiri wisuda penamatan siswa SMP dan SMA Athirah Bone di Novena Hotel Bone. Dalam sambutannya, Manager Educare, Suharto Parai menyampaikan bahwa Yayasan Hadji Kalla akan terus berkomitmen dalam membantu para siswa dhuafa untuk bisa terus melanjutkan pendidikan yang layak termasuk bersekolah di SIA Bone.
“Adalah sebuah kesyukuran melihat hari ini anak-anak kita bisa lulus dan beberapa di antara mereka yang sudah diterima di berbagai perguruan tinggi. Saya juga sampaikan bahwa kami di Yayasan Hadji Kalla akan terus berkomitmen untuk membantu anak-anak dari kalangan duafa agar bisa terus bersekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya kepada para tamu wisuda.
Sementara itu, Muhammad Nizam, salah seorang siswa penerima Beasiswa yang berasal dari Sabah, Malaysia; menyampaikan terima kasih dan kesyukurannya karena telah mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di SIA Bone. Walapun lahir dan besar di Sabah, Nizam tetap berkewarganegaraan Indonesia karena Ia adalah anak keturunan Bone dari sang ayah dan Ibu yang berasal dari Sulawesi Tengah.