FAJAR.CO.ID, BONE -- Inovasi pelayanan publik yang mengikuti Bone Innovation Festival 2021 cukup unik. Namanya menggoda dan menarik perhatian.
Yakni inovasi Klinik Kemasan Kita (KK'ta) dari Dinas Perindustrian, Ruko Konde Kecamatan Amali, Bang Sayur Dinas Ketahanan Pangan, Gerakan Lisu Massikola (Gemar Limas) Bappeda.
Lalu, Bang Sayur Dinas Ketahanan Pangan, La' Mirape Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peduli Janda Puskesmas Ajangale, Dokter Visit Dusun Puskesmas Lonrong, Deng Siba BPBD, Klik Galeri Pada Idi Dinas Koperasi dan UKM, dan My Like Bone oleh BKPSDM.
Kepala Badan Litbangda Kabupaten Bone Hj A Nurmalia SH MH menuturkan pelaksanaan Bone Innovation Fest 2021 dimulai Maret hingga Juni. Inovasi dibagi menjadi dua kategori yakni layanan publik yang diikuti perangkat daerah dan wirausahawan yang diikuti masyarakat.
"Saat ini, melalui seleksi yang ketat, terpilih dan diberikan penghargaan 10 top pelayanan publik dan 10 top wirausahawan. Ini dilakukan untuk menumbuhkan budaya kreatif," katanya Rabu (16/6/2021).
Salah satu inovator pelayanan publik yakni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Andi Asman Sulaiman mengutarakan, inovasi yang masuk 10 besar ini, cikal bakalnya karena banyak biasanya sayur rumah tangga yang kelebihan. Tidak tau mau dijual ke mana. Ujungnya menjadi kendala masyarakat.
"Makanya dibuatkan wadah, sebagai akses untuk bertransaksi antar kelompok yang menjadi satu senter memfasilitasi masyarakat untuk mengumpul sayur yang kelebihan tersebut dan dibeli sesuai dengan harga pasaran," ucapnya.