Sebagai pemateri ketiga, Masdinar G Taing membawakan tema tentang “Pilih Mana: Menabung atau Belanja Online?”. Dalam paparannya, ia mengutip data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada November 2020 yang menyatakan sekitar 15,5% konsumen memilih belanja daring karena harga lebih murah. Meski begitu, kata Masdinar, berbelanja daring dan menabung harus seimbang. “Langsung simpan sebagian uang masuk atau bisa juga menabung secara otomatis dengan layanan autodebet. Bisa juga, berbelanja daring sekaligus menabung seperti beli emas,” saran dia.
Wiwiek Dwi Endah S, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Main Aman Saat Berbelanja Online”. Dia menekankan, konsumen harus hati-hati dengan godaan barang murah karena berhubungan dengan kualitas barang. “Ketika membeli produk secara daring, pelanggan bisa minta foto asli pada penjual, sehingga tidak hanya mengandalkan foto yang ada di laman,” papar Wiwiek.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan dari peserta adalah tentang keamanan data pribadi jika bertransaksi dengan barcode/QRIS. Dalam acara tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (*)