Saat itu, Jasruddin memotivasi dosen-dosen Unismuh agar terus meningkatkan jabatan fungsional hingga mencapai posisi Guru Besar.
“Gayung bersambut, Unismuh memang sedang gencar-gencarnya mendorong peningkatan jabatan fungsional dosen. Kita sudah pernah mengadakan Bimtek peningkatan Jafung tingkat Universitas. Beberapa Fakultas juga sudah pernah melakukan. Jadi acara ini, wujud kesamaan pandangan kami dengan Prof Jasruddin,” jelas Ambo Asse.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring menyatakan bahwa pengembangan SDM ini merupakan strategi Unismuh menuju kampus unggul.
“Bagaimana mungkin kita bisa mencapai status unggul, jika dosen-dosen yang berpendidikan S3, atau berjabatan fungsional lektor hingga Guru Besar masih terbatas,” ungkapnya.
Gagaring meragukan komitmen dosen yang tidak mengurus jabatan fungsional, lebih memprioritaskan kegiatan di luar kampus. “Saya mendukung kebijakan Pak Rektor. Jika perlu dosen yang seperti itu, kita tanyakan ulang komitmennya sebagai dosen,” jelas Guru Besar Ilmu Akuntansi Universitas Hasanuddin itu.
Empat Tipe Dosen
Ketika diberi giliran memberi pemaparan, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Prof Jasruddin meminta izin untuk berdiri dan maju ke depan peserta. “Saya datang ke sini, bukan untuk memberi pengarahan, melainkan untuk mengakselerasi jabatan fungsional dosen-dosen Unismuh,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan Jasrudddin, ia mengklasifikasi empat tipe dosen dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi.
Pertama, katanya, dosen yang hanya mengajar, dan tidak melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi lainnya, seperti Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat.