Sebagai pemateri ketiga, Wiwiek Dwi Endah membawakan tema tentang "Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pikiran Konsumtif Menjadi Lebih Produktif". Ia berpendapat, penguatan literasi digital dapat menciptakan budaya baru dalam dunia digital ke arah yang positif dan produktif. “Sebaliknya, jika tidak diedukasi dari awal, maka masyarakat dapat terpapar hal-hal negatif atau menjadi lebih konsumtif,” ujar Wiwiek.
Adapun M. Nur, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai "Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital". Nur menjelaskan ciri-ciri hak cipta, yaitu berlaku seumur hidup dan memiliki sanksi pidana. Pelanggaran hak cipta tidak berlaku pada kondisi-kondisi seperti untuk kepentingan pendidikan, keperluan pembelaan di luar atau dalam pengadilan, serta kepentingan ceramah. “Salah satu cara mencegah pelanggaran hak cipta adalah dengan mencantumkan sumber,” sarannya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Tari, bertanya tentang cara mengubah konsumen yang konsumtif menjadi produktif. Menanggapi pertanyaan itu, Dewi menyarankan untuk mengubah hobi menjadi sumber pendapatan. Dalam acara tersebut, panitia memberikan apresiasi berupa uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.