Berikutnya, Suhandri menyampaikan materi berjudul “Sosialisasi Lokapasar bagi Pelaku UMKM”. Ia mengatakan, pandemi mengharuskan UMKM beralih ke digital. Dengan begitu, diharapkan pengelolaannya akan semakin efisien dan mudah serta berkesempatan melakukan ekspansi bisnis.
Sebagai pemateri ketiga, Nilawati membawakan tema tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, sebanyak apapun godaan konsumerisme tak akan dapat menggantikan kebutuhan itu sendiri. “Oleh karenanya, mengenal dan mengontrol diri akan membuat kita lebih kaya dibanding selalu mencoba menjadi orang lain,” pungkasnya.
Adapun Syarifuddin, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Pandemi”. Ia mengatakan, dunia digital adalah ranah tak bertuan di mana siapapun bebas memasukinya sehingga kemampuan masyarakat dalam mengendalikan teknologi digital berperan penting untuk menjaga keamanan digital.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiame para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta diantaranya adalah tentang bagaimana menghindari penipuan lowongan kerja daring. Narasumber menjelaskan bahwa hal tersebut terkait dengan kemampuan mengenali dan menangkal hoak, yakni dengan cara melakukan identifikasi, investigasi, dan klarifikasi terhadap informasi.