"Alasan yang mereka kemukakan juga sangat menarik dan nasionalis. Misalnya bagaimana mereka bisa berproses di berbagai tempat untuk membangun diri mereka, masa depan dan negara. Ini mengindikasikan mereka memikirkan perkembangan karir mereka dan juga tingginya rasa nasionalisme yang dimiliki," beber Prof Jasruddin.
Hanya saja kata Prof. Jasruddin, dalam proses seleksi, dirinya menggarisbawahi kemampuan bahasa Inggris para Duta Merdeka Belajar ini yang masih minim. Dia mengungkapkan, dari 37 peserta perwakilan masing masing kampus, hanya sekitar 4 persen yang memiliki kemampuan bahasa Inggris.
"Ada masalah yang di garis bawahi, dari keseluruhan perwakilan Duta Merdeka Belajar, hanya 10 persen yang bisa bahasa Inggris, sekitar 4 persen fasih bahasa Inggris dan fenomenanya sekitar 70 persen hanya paham bahasa Inggris dari segi speaking," pungkasnya
Selanjutnya, dari proses seleksi yang dilakukan LLDIKTI Wilayah lX sebanyak 19 perwakilan Duta Merdeka Belajar akan di kirim ke tingkat nasional, "Kuota untuk kami sebanyak 15, namun karena hasil penilaian ada beberapa yang memiliki nilai sama maka kami meminta kuota ditambah, dan kami mengirimkan 19 perwakilan," ujarnya
Prof. Jasruddin juga berharap kegiatan ini dapat sukses dan berkelanjutan.
"Dengan adanya proses seleksi ini, kita jadi tau bahwa mahasiswa kita kurang dari segi penguasaan bahasa Inggris dan ini tidak baik untuk persiapan generasi di era milenial sehingga harus dibenahi," sebutnya
Tahun ini, kata dia, mungkin belum maksimal karena terkendala waktu persiapan yang hanya dua hari, namun harapannya di kemudian hari dapat terlaksana dengan baik.