Sebagai pemateri ketiga, Yohana Djong membawakan tema budaya digital tentang “Mengubah Kebiasaan Konsumtif menjadi Produktif”. Menurut dia, perkembangan teknologi digital di dunia lokapasar kian memudahkan kita berbelanja yang apabila tak kita kontrol justru merugikan kita karena semakin boros. Terlebih banyak fasilitas hutang yang ditawarkan membuat kita terlena dan tanpa sadar menjerumuskan kita dalam lilitan hutang. “Inilah pentingnya mengkategorikan kebutuhan dan membedakannya dengan keinginan,” paparnya.
Adapun Eko Putra Nasaru, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, dalam berbisnis daring, pengetahuan dan pemahaman tentang hak cipta sangat penting untuk melindungi karya, kreasi, atau produk milik kita sekaligus menghindarkan kita terjerat pelanggaran hak cipta orang lain.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusias para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta diantaranya adalah tentang adakah batasan dalam memberikan promo kepada pelanggan saat kita baru memulai bisnis daring. Narasumber menjelaskan bahwa tidak ada batasan yang ditentukan oleh lokapasar namun kita harus menyesuaikan dengan kapasitas yang teliti.